SAGET
“Sayuran Nugget”
1. Profil usaha :
Nama usaha : SAGET “Sayuran Nugget”
Alamat Usaha : Jl. Banjarsari Rt.02
Rw.03, Cerme, Gresik
Penanggung jawab : Sania Puspita Anggraini
2. Latar Belakang
Sekarang ini, gaya hidup modern yang semuanya serba
praktis dan kemajuan teknologi yang pesat seringkali membuat kita mengkonsumsi
makanan yang praktis penyajiannya. Hal ini juga disebabkan karena padatnya
kegiatan dan kesibukan kita yang dijalani. Makanan siap saji pun akhirnya
menjadi pilihan pertama yang dipilih disaat kita sedang lapar ditengah
menjalani kesibukan, dikarenakan penyajiannya yang praktis dan sekaligus
memiliki rasa yang enak menurut selera banyak orang. Apalagi di tengah pandemic
COVID-19 ini, dengan adanya pembatasan social kita jadi susah untuk mendapatkan
bahan-bahan makanan.
Akan tetapi, praktis saja bukan merupakan pilihan yang
tepat karena menjalankan pola hidup sehat juga penting untuk diperhatikan.
Makanan seperti nugget, burger, french fries seringkali dipilih masyarakat
untuk dikonsumsi. Padahal kandungan yang ada di dalam makanan tersebut tidaklah
baik untuk dikonsumsi.
Kebutuhan akan gizi untuk tubuh disadari betul
oleh kita yang memiliki jadwal kegiatan dan kesibukan yang padat demi menunjang
kesehatan dalam menjalakan aktivitas, oleh karena itu perlunya mengkonsumi sayur
dan buah untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun tidak semua orang menyukai sayuran, dikarenakan
menurut sebagian orang tersebut rasa yang dimilki sayuran “aneh” ataupun
tekstur dan bau yang tidak disukai. Oleh karena itu, kami hadir dengan inovasi
baru yaitu nugget sayur. Karena biasanya nugget terkenal dengan rasa ayam
ataupun daging. Kami hadir dengan varian rasa baru yaitu nugget yang berisikan
sayuran, yang memberikan alternatif dalam membantu memenuhi kebutuhan tubuh
yang sangat besar yang mungkin masih belum terpenuhi melalui makanan yang
dikonsumsi. Kami ingin memberi nama usaha kami ini dengan brand bernama “SAGET”.
3.
Tujuan
a.
Mewujudkan visi misi kami yaitu
berwirausaha.
b.
Memperoleh keuntungan usaha.
c.
Menambah penghasilan yang kelak bermanfaat
bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain.
d.
Menarik minat konsumen untuk merasakan
produk yang penulis buat agar mencapai target penjualan.
e.
Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
f.
Menjadi alternatif sebagian orang yang
tidak suka mengkonsumsi sayur.
g.
Menyalurkan hobi yaitu memasak.
4. Gambaran Objek Usaha
Produk
yang kami produksi adalah nugget sayur sehat yang dibuat dengan bahan-bahan
yang fresh dan berkualitas dengan proses pembuatan yang higienis pula. SAGET
merupakan singkatan dari Sayuran Nugget dan ini merupakan produk olahan rumahan. Menu yang kami sajikan sangat
diperhatikan dan diperhitungkan kalori yang terkandung di dalamnya yang benar
sesuai kebutuhan. Produk ini dibuat untuk mereka yang ingin memenuhi kebutuhan
gizinya namun hanya memiliki sedikit waktu luang untuk menyiapkannya dan juga
untuk mereka yang tidak suka mengkonsumsi sayur namun sadar betul kebutuhan
gizi. Kegiatan bisnis ini berjalan di bidang kuliner yang tujuannya ingin membuat masyarakat yang tidak
begitu gemar makan sayur atau malas makan sayur menjadi suka dan mudah untuk
makan sayur dengan rasa yang tetap enak. Tentunya menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas dan pengolahan yang bersih dan higienis juga mengandung gizi. Nama
“SAGET” digunakan agar mudah dingat dan dikenal oleh semua orang yang khususnya
target konsumen. Denga Motto : “Nikmat Lezat dan Sehat”.
5. Perizinan
yang dibutuhkan
a.
BPOM
b.
Perizinan PIRT (Perizinan Pangan Industri Rumah Tangga)
6. Rencana anggaran
biaya
Biaya adalah salah satu faktor paling penting dalam
menyusun suatu usaha bisnis. Maka penulis membuat laporan keuangan/biaya yang
dikeluarkan dalam membangun usaha ini. Modal
awal : Rp. 100.000,-
Tabel 1
Biaya Tetap
Bahan Baku
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
Mika Pelastik
|
2 lusin
|
Rp.2.000,-
|
Rp.4.000,-
|
Kertas minyak
|
5 lembar
|
Rp.200,-
|
Rp.1.000,-
|
Isi staples
|
1 pak
|
Rp.1.000,-
|
Rp.1.000,-
|
Pelastik putih kecil
|
1 pak
|
Rp.2.000,-
|
Rp.2.000,-
|
Gas 3 kg
|
1 buah
|
Rp.20.000,-
|
Rp.20.000,-
|
Jumlah
|
Rp.28.000,-
|
Tabel 2
Biaya Variabel
Bahan Baku
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
Tepung Panir
|
1/2 Kg
|
Rp. 24.000,-
|
Rp. 12.000,-
|
Tepung Terigu
|
1/2 Kg
|
Rp. 10.000,-
|
Rp. 5.000,-
|
Ayam (dada)
|
1/2 Kg
|
Rp. 26.000,-
|
Rp. 13.000,-
|
Telor
|
4 butir
|
Rp. 20.000,-
|
Rp. 6.000,-
|
Minyak
|
1 liter
|
Rp. 13.000,-
|
Rp. 13.000,-
|
Bawang Putih
|
9 siung
|
Rp. 15.000,-
|
Rp. 2.000,-
|
Wortel
|
3 buah
|
Rp. 6.000,-
|
Rp. 5.000,-
|
Brokoli
|
1/2 Kg
|
Rp. 12.000,-
|
Rp. 6.000,-
|
Bayam
|
2 ikat
|
Rp. 1.500,-
|
Rp. 3.000,-
|
Garam
|
Secukupnya
|
Rp. 500,-
|
Rp. 500,-
|
Daun Bawang
|
2 ikat
|
Rp. 1.000,-
|
Rp. 2.000,-
|
Jumlah
|
|
Rp. 66.500,-
|
Dalam sekali
produksi menghasilkan 20 bungkus SAGET dan untuk tiap bungkusnya harganya adalah Rp. 15.000,-.
7.
Situasi
persaingan usaha
Seperti yang kita
ketahui banyak sekali produk atau brand-brand yang menjual bermacam jenis
nugget, seperti : FIESTA, SO GOOD, Champs, Bellsfood, dll. Dengan ini kita harus
lebih inovatif lagi, misalnya membuat bentuk nugget yang unik atau membuat
kemasan yang unik agar bisa menarik perhatian para konsumen.
8.
Strategi
pemasaran
Agar rencana mendirikan usaha ini
berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar
antara lain:
a.
Segmenting
Segmentasi pasar adalah dengan
menjadikan pembeli/customer sebagai target yang akan dicapai, produk yang kami
buat adalah produk yang dapat dinikmati oleh mereka yang ingin cemilan/makanan
sehat dan ringan sebagai inovasi alternatif dari daging ayam olahan (nugget)
mengandung sayuran, terutama bagi mereka yang tidak suka dengan sayur-sayuran.
b.
Targeting
Target pasar yang kami bidik adalah
kalangan masyarakat baik dari anak-anak maupun orang dewasa terutama bagi
mereka yang tidak suka dengan sayur-sayuran. Dan mencari
produk makanan yang mengandung sayur dalam bentuk varian yang lain.
c.
Positioning
Agar produk kami ini mudah dikenali
oleh masyarakat, kami berinovasi dengan cara menciptakan menu daging ayam
olahan (nugget) dengan variasi yang berbeda dari produk nugget lainnya dan
dengan kualitas yang baik juga kemasan yang menarik.
9.
Pengembangan
dan rencana desain
Setelah
usaha ini sudah berjalan lancar dan mulai berkembang, kami ingin membuka cabang
usaha dengan cara reseller. Dengan cara reseller ini kami jadi membuka lapangan
usaha baru, dan membantu menaikkan perekonomian warga terutama ibu rumah tangga.
Selain membuka reseller kami juga ingin memasok ke beberapa café sebagai menu
cemilan saat nongkrong. Karena kebanyakan anak muda sekarang suka nongkrong dan
makan makanan cepat saji. Maka dari itu kami ingin mereka tetap memakan makanan
yang bergizi walaupun sedang nongkrong di café.
10.
Laba
yang didapatkan
Jadi dalam sekali produksi
menghasilkan biaya ;
a.
Penghasilan Produksi = Rp. 15.000 x 20
= Rp. 300.000,-
b.
Laba
bersih = Penghasilan produksi- Biaya operasional
= Rp. 300.000
- Rp. 94.500
= Rp. 205.500,-
*Laba tersebut didapat dari sekali produksi
c. Estimasi Laba per bulan
Hari efektif produksi =
24 Hari
Penghasilan Produksi/hari =
Rp. 300.000,-
Penghasilan produksi/bulan =24 hari x Rp.300.000
= Rp. 7.200.000,-
Laba Bersih/bulan = Penghasilan produksi/bln - biaya
operasional/bln
= 7.200.000 - (24 x Rp.94.500,-)
= Rp. 4.932.000,-
11. Analisis resiko
Resiko yang mungkin terjadi dalam
bisnis ini adalah jika pemesanan secara online bisa terjadi keterlambatan
pengantaran makanan ke konsumen karena adanya hambatan mobilitas, naiknya harga
bahan baku yang tidak bisa di hindari, adanya pesaing yang membuat produk
serupa tetapi dengan harga yang lebih rendah.
Analisis
SWOT
a.
Strength (Kekuatan)
Rasa percaya bahwa produk ini akan
diterima masyarakat tertentu pastinya karena kami yakin
memiliki kelebihan yakni :
1)
Diproduksi
dengan menggunakan komponen yang sehat sebagai bahan utamanya seperti dada ayam , wortel, brokoli,
dan bayam. Adapun bahan
tersebut sangat baik untuk tubuh dan memiliki nilai gizi yang seimbang.
2)
Diproduksi
dengan menggunakan alat-alat yang lengkap dan tempat produksi yang bersih
sehingga tidak ada pengaruh dari bahan lain yang bisa membuat hasil produksi
menjadi tidak higienis.
3)
Harga sesuai
dengan cita rasa dan kualitas makanan yang disajikan karena
kegiatan produksi benar-benar diperhatikan agar nutrisinya tetap terjaga.
b.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dalam suatu usaha pasti ada,
hal ini juga terjadi pada usaha yang kami buat. Ada beberapa masalah dalam
usaha kami yaitu:
1)
Keterbatasan modal untuk menyewa usaha
sehingga kami memilih untuk melakukan kegiatan produksi dirumah.
2)
Proses
produksinya cukup lama mengingatkan komponen bahan yang digunakan juga banyak
dan juga membutuhkan ketelitian. Sebab jika tidak hasil produksi akan tidak
maksimal atau tidak sesuai harapan.
3)
Kendala pada bahan baku, misalnya jika
kualitas bahan baku dari pemasok tidak bagus maka terpaksa produksi kami tunda
dahulu sampai menemukan bahan baku yang berkualitas.
4)
Produk
ini masih terbilang baru yang mana juga belum banyak orang yang mengetahui.
Oleh karena itu saat ini kami terus melakukan promosi dengan memanfaatkan media
yang ada dengan tujuan agar produk kami bisa dikenal oleh masyarakat luas.
c.
Opportunity
(Peluang)
Melihat produk ini
masih baru dikenal dan sepertinya masih belum banyak pesaingnya, maka cukup
mudah bagi kami untuk membuat orang penasaran akan produk ini. Di samping itu
kami mencoba untuk membuat produk olahan yang berbahankan dasar sayur dan dikemas dalam bentuk yang lebih modern dan
tentunya juga lebih sehat. Dengan begitu kita bisa mendapatkan keuntungan yang
cukup besar dan bisa mengembangkan produk ini lebih luas lagi.
d.
Treath
(Ancaman)
Hal yang akan
menjadi ancaman dari produk olahan sayur ini adalah pesaing-pesaing
yang pastinya juga akan terus tumbuh sehingga kita harus lebih inovatif lagi
untuk tetap bisa bersaing dan mendapatkan banyak pelanggan. Selain itu produk
ini juga tergantung akan bahan baku kebutuhan pokok, jadi apabila
harga kebutuhan pokoknya naik maka otomatis biaya produksi juga akan meningkat
sehingga itu akan berdampak pada keuntungan dari hasil produksi yang semakin
menipis.